Pembelajaran minggu ke-6 diawali dengan refleksi terbimbing, menjawab sejumlah pertanyaan pada LMS dan dilanjutkan dengan demonstrasi kontekstual Visi Guru Penggerak.

Sebagai calon guru penggerak, rasanya bahagia ketika merumuskan visi pribadi, cita-cita tentang kondisi ideal siswa dan lingkungan sekolah yang saya impikan. Visi saya adalah "Menjadikan Sekolah Sebagi Tempat Persemaian Murid-Murid yang Beriman, Cerdas dan Berakhlak Mulia". 

Secara eksplisit, visi ini mengandung empat kata kunci yakni, lingkungan sekolah yang kondusif, nyaman untuk mendukung pembentukan kecerdasan spiritual, kecerdasan kognisi dan karakter mulia anak. Untuk mewujudkan visi ini, dibutuhkan kekuatan pendukung, misalnya unsur pimpinan, rekan guru sejawat dan tenaga kependidikan, siswa, orangtua dan fasilitas. 

Selain itu, materi  visi guru penggerak, khususnya tentang pendekatan manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif dan tahapan BAGJA memberikan perspektif yang baru sangat bermanfaat.

Pendekatan manajemen Inkuiri Apresiatif berfokus pada  kekuatan yang  dimiliki sebagai sumber energi bagi sebuah perubahan. Dengan adanya kekuatan yang kita miliki, kita akan lebih optimal dalam mewujudkan harapan atau impian. 

Konsep Inkuiri Apresiatif (IA)  menuntun kita untuk menilai sesuatu dari sudut pandang yang positif. Menilai kemampuan diri, mengenal dan mencari inti positif dalam segala hal. Saya sangat senang karena dengan tahapan BAGJA ini saya dapat mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kekuatan diri, serta para pihak terkait di lingkungan sekolah. Tentu saja masih perlu banyak latihan untuk dapat mengaplikasikan pola ini agar terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Kita harus berfokus pada sumber-sumber yang dapat menjadi sumber energi bagi kita, yaitu kekuatan dan kelebihan yang kita miliki.

Membimbing siswa untuk event English Speech Competition tingkat SMA/SMK tahun 2021

Pada tahap ini, siswa sebagai kekuatan utama, pusat dari segala aktifitas, saya mulai mencoba mengeksplorasi minat dan potensi siswa untuk dilibatkan dalam kegiatan lomba. Menurut saya, ajang lomba bisa menjadi media menumbuhkan rasa percaya diri siswa, menanamkan nilai kreatifitas, dan menciptakan iklim kompetisi. 

Setelah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan wakasek kesiswaan, saya akhirnya bisa mendaftarkan sekolah kami dalan event English Speech Competition antar SMA/SMK tingkat Provinsi NTT tahun 2021. Seorang siswi terpilih mewakili sekolah kami dalam kegiatan ini pada tanggal 9 Desember 2021 nanti.

Proses pendampinganpun saya giatkan, dengan berkolaborasi dengan rekan guru sejawat bahasa Inggris. Kami bahagia, karena ini adalah penampilan pertama kami di ajang tingkat provinsi NTT.

Semoga ini menjadi langkah awal, pemantik semangat dan motivasi, bahkan untuk semua warga sekolah SMAN Kualin, untuk terus terlibat dalam atmosfir kompetisi akademik maupun non akademik.


Post a Comment