Suasana bedah Rapor Pendidikan di SMAN Kualin |
Paradigma baru penyusunan program pengembangan mutu pendidikan di SMA Negeri Kualin, kabupaten Timor Tengah Selatan telah dirintis.
Nilai kebaruan upaya pengembangan sekolah, terletak pada pemanfaatan data sebagai basis utama penyusunan program kerja dan penganggaran selama satu tahun ke depan.
Data utama yang dirujuk adalah rapor pendidikan SMAN Kualin sesuai hasil asesmen dan survey tahun 2022 oleh Kemendikbudristek.
Ada empat seri kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, pada Sabtu 4 Maret dan berlanjut pada Senin, 6 Maret 2023 di ruang perpustakaan SMAN Kualin. Empat seri kegiatan itu meliputi pertama Bedah Rapor Pendidikan, kedua Evaluasi Diri Sekolah, ketiga Identifikasi Akar Masalah di Sekolah, dan keempat menggali ragam alternatif solusi.
Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, operator sekolah, guru penggerak dan guru pembimbing khusus. Pada sesi pertama, tim ini bekerja mempelajari Rapor Pendidikan SMAN Kualin, dengan mengidentifikasi capaian indikator-indikator dalam rapor pendidikan berpredikat rendah.
Secara umum, indikator-indikator itu antara lain berkaitan dengan literasi, numerasi, karakter, mutu guru dan tenaga kependidikan, manajemen, proses pembelajaran, manajemen kelas, partisipasi orang tua, kenyamanan lingkungan belajar, layanan disabilitas dan penganggaran.
Setelah mengidentifikasi indikator dengan capaian rendah, selanjutnya tim melakukan evaluasi diri, dengan memetakan akar masalah pada setiap indikator. Analisis akar masalah ini penting, agar pada tahap berikut, tim dapat menentukan alternatif solusi apa yang relevan sebagai bentuk intervensi.
Di tahap menggali alternatif solusi, tim bekerja secara teknis dengan merumuskan solusi-solusi dalam bahasa program atau kegiatan. Di tahap ini, program atau kegiatan sebagai solusi sudah tergambar lebih jelas dan rinci yang mencakup sasaran, penanggungjawab, termasuk timeline, kapan program itu akan dijalankan.
Kepala SMAN Kualin, Weyanus Beti, S.Pd (tengah berkacamata) di sela-sela kegiatan |
Di sini, gambaran program-program selama satu tahun ke depan sudah utuh, dan tinggal dieksekusi. Output akhir berupa daftar program ini kemudian diinventarisir oleh bendahara, untuk dianggarkan dalam anggaran BOS.
Berdasarkan alur tersebut, proses pemrograman dan penganggaran di sekolah benar-benar menggunakan data sebagai rujukan.
Mengambil pelajaran dari ilmu kedokteran, proses membedah rapor pendidikan merupakan cara sekolah mendiagnosa dirinya, menentukan apa penyakitnya, menemukan obat yang sesuai, agar biaya yang dikeluarkan efisien untuk membeli obat yang tepat.
Ini adalah model manajemen sekolah yang partisipatif dan kolaboratif, karena perubahan positif yang terjadi di sekolah, sebaiknya itu merupakan dampak dari gerakan bersama semua warga sekolah. Sebagai guru penggerak, ada beberapa prakarsa perubahan yang terus diadvokasi, dengan tetap berkolaborasi dengan para pihak terkait di SMA Negeri Kualin.
Posting Komentar