Aneka produk olahan dari sampah plastik siswa SMAN Kualin

SMA Negeri Kualin melaksanakan gelar karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) peserta didik kelas X, pada Jumat 20 Oktober 2023 di aula sekolah. Gelar karya dengan konsep eksibisi ini merupakan event yang pertama kali dilaksanakan di SMAN Kualin, sejak penerapan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023/2024 di kelas X.


Event ini digelar dengan mengambil topik 'Cantik dari Plastik', sebagai turunan dari tema utama P5 yakni Gaya Hidup Berkelanjutan yang berbasis ekologi. Sebagaimana penjelasan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum Mariana O. Banfatin, S.Pd, gelar karya merupakan puncak dari seluruh kegiatan project yang dilaksanakan selama dua minggu. Project ini melibatkan 2 orang guru coordinator project, 16 guru fasilitator dan 113 siswa kelas X. 

Suasana arena gelar karya

Puncak gelar karya yang dikemas mirip pameran dihadiri dewan guru, orang tua wali dan semua peserta didik SMAN Kualin. Ragam karya siswa yang dipamerkan, merupakan produk olahan dari bekas sampah plastik yang dikumpulkan dari lingkungan sekolah.


Produk hasil daur ulang siswa antara lain, tempat air mineral, piring anyam, keranjang sampah dan bunga artificial dari bekas gelas Ale-Ale, sketsa wajah pahlawan dari bungkus makanan ringan, aneka bunga artificial dari kantong kresek,  tirai jendela, vas bunga, pohon literasi dari bekas botol air mineral, boneka salju dari gelas air mineral dan sejumlah produk lainnya. 


Ragam produk ini tidak hanya bernilai estetika, tetapi memiliki nilai ekonomis. Terbukti, produk-produk yang ditampilkan mampu menarik minat para pengunjung untuk membelinya. Total nilai transaksi yang dihitung di akhir sesi pameran mencapai Rp.1,5 juta. Capaian ini diluar dugaan guru dan siswa, karena sejatinya project perdana ini belum  menargetkan dampak ekonomi selain melatih keterampilan dan kreatifitas siswa. 

Kepala SMAN Kualin Weyanus Beti, S.Pd

Kepala SMA Negeri Kualin, Weyanus Beti,S.Pd di hadapan orang tua wali dan warga sekolah menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kolaborasi guru-guru dan peserta didik dalam pelaksanaan project.  Kepala sekolah mengatakan bahwa kurikulum merdeka mengamanatkan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mengasah keterampilan di luar kelas.  

Menurutnya, kesuksesan event ini juga merupakan dampak dari keberadaan dua guru penggerak, tiga calon guru penggerak yang sedang mengikuti pendidikan, serta tiga calon lainnya di SMAN Kualin yang sedang dalam proses rekrutmen.  

Charles Hauteas, perwakilan orang tua siswa

Sementara itu, Charles Hauteas, salah satu orang tua siswa dalam sesi sharing mengucapkan terimakasih karena ternyata anak-anak SMA juga mampu menghasilkan produk bagus seperti siswa SMK, teristimewa produk-produk tersebut dibuat dari bahan-bahan bekas. “ kita pikir bahan-bahan itu akan habis dibakar, ternyata bisa menghasilkan produk yang berharga”, kata Charles yang juga kepala desa Oni.

Tampak arena pameran di aula sekolah dipadati pengunjung. “ke depan, hasil karya pada project berikut akan dipamerkan di luar ruang agar dapat diakses oleh lebih banyak orang” ujar kepala sekolah Weyanus Beti. Sebagai informasi, siswa kelas X wajib menyelesaikan minimal tiga project dalam  satu tahun pelajaran.

Post a Comment