Oleh Mikron Tlonaen
Pustakawan SMAN Kualin, Mahasiswa Prodi Perpustakaan Universitas Terbuka Kupang

Transformasi ide  menjadi karya berharga adalah  proses kreatif yang mengubah pemikiran abstrak menjadi sesuatu yang nyata dan bernilai. Proses ini telah dilakukan oleh guru-guru SMA Negeri Kualin melalui kegiatan wokshop penulisan karya ilmiah dan artikel secara tatap muka, dengan metode presentasi dan unjuk kerja praktik menulis. Workshop berlangsung selama tiga hari pada Rabu-Jumat, 28-30 Agustus 2024.


 Inisiatif kegiatan ini datang dari pengelola perpustakaan sekolah, dalam upaya membangun budaya literasi bagi guru-guru. Tiga narasumber tampil dalam kegiatan workshop, diantaranya Haniva Yunita Leo, Thomas Akaraya Sogen, dan M.N. Aba Nuen.   

Haniva adalah seorang editor dan penyuluh Bahasa pada Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia lulus magister Semantik Leksikal pada Australian National University (ANU)  Australia tahun 2023. Kepiawaiannya terpancar ketika memaparkan materi tentang EYD edisi V, bentuk dan pilihan kata serta menyusun kalimat dan paragraf sesuai kaidah Bahasa Indonesia.


Begitu juga Thomas Sogen, narasumber hari kedua yang menyajikan materi tentang ragam jenis karya tulis ilmiah (KTI), sistematika penulisan KTI dan motivasi menulis. Pengalamannya sebagai guru, pengawas sekolah, wartawan dan penulis  Ia padukan untuk membantu pemahaman kepenulisan para peserta workshop.


Sementara di hari ketiga, workshop dipandu oleh M.N. Aba Nuen, penulis opini pendidikan di beberapa surat kabar NTT, yang juga guru SMA Negeri Kualin. Pengalaman memenangkan  event lomba menulis tingkat nasional dan provinsi, Ia bagikan untuk melatih peserta dalam menulis arikel bertema pendidikan dan praktik baik pembelajaran.  


Secara umum, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru pada aspek kebahasaan penulisan karya ilmiah dan artikel serta menuangkan  gagasan para guru dalam bentuk tulisan. 

 

Peran guru pada hakekatnya adalah mengajar. Tetapi seiring perkembangan zaman dan tuntutan profesi, telah mendorong guru untuk memiliki keterampilan menulis. Karena dengan menulis, guru dapat mempublikasikan gagasan dan praktik baik pembelajaran.  


Ada satu testimoni menarik yang disampaikan Mariana O. Banfatin. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum SMAN Kualin ini berpendapat, bahwa ide atau gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan sangatlah  berharga. Sesuai dengan pengalaman menulisnya tentang silsilah keluarga di masa lalu, ternyata sejarah itu dibaca dan diapresiasi oleh para kerabat generasi masa kini.  


M.N. Aba Nuen juga memaparkan materinya dan disertakan beberapa motivasi dalam menulis. Salah satu diantaranya, adalah bahwa naskah tulisan dapat membawa penulisnya pergi jauh ke relung hati para pembaca, meski tidak bertemu sang penulis. Tulisan dapat menjadi jembatan komunikasi antara penulis dan pembaca. Selain itu, tulisan dapat membuat penulisnya tercatat dalam peradaban manusia.

 

Motivasi lain datang dari Weyanus Beti, Kepala SMAN Kualin. Menurutnya, untuk meningkatkan semangat peserta workshop dalam menulis, Ia menyediakan reward khusus untuk naskah tulisan terbaik yang dihasilkan peserta. Sekali lagi, menurut saya, proses menulis artikel dalam kegiatan ini merupakan  wujud nyata transformasi ide menjadi karya  nyata yang berguna. 


Sesuai dengan pengamatan saya, motivasi menulis para guru di SMA Negeri Kualin  berasal dari dalam diri (intrinsik), karena tema tulisan berasal dari pengalaman nyata di sekolah. Peserta atas nama Maria Bere, bahkan mulai menulis sehari sebelum pelaksanaan workshop. Ini menandakan ketertarikannya pada keterampilan menulis.  Begitu pula dengan peserta lainnya, yang tampak serius menulis artikel dengan ragam tema. 


Menurut saya, kunci keberhasilan dalam proses kreatif menulis yang tergambar melalui aktivitas para peserta workshop terletak pada ketekunan, kreativitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan baru. Dengan pendekatan yang tepat , ide sederhana dapat berkembang menjadi inovasi yang berharga dan berdampak positif. 


Pada akhirnya transformasi ide menjadi karya berharga bukan hanya menciptakan sesuatu, tetapi juga tentang menghasilkan nilai dan dampak positif di sekolah. Ini adalah proses yang menggabungkan kreativitas, perencanaan strategi, dan implementasi praktis untuk mengubah potensi menjadi kenyataan yang bermakna.


Post a Comment