Ambi Susanti Tualaka


Sambil tersenyum dan dengan suara lembut, Ia mengatakan "Saya memilih lagu Daddy milik Coldplay, karena saya tidak perlu mencari contoh dari orang lain untuk menginterpretasikan isi dan pesan moralnya. Saya mengalami sendiri pengalaman seperti kisah dalam lagu tersebut."


Kutipan di atas adalah jawaban dari seorang remaja difabel, ketika menjawab pertanyaan penguji tentang alasan memilih judul lagu Daddy sebagai obyek kajiannya, dalam sidang ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) di SMA Negeri Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, pada Senin, 22/4/2024. 


Ia berbicara dengan suara yang lembut, sambil terus tersenyum sepanjang sesi presentasi dan tanya jawab dengan penguji. Ia mengatur dengan baik intonasi suaranya, menggunakan gestur gerakan tangan untuk mendukung jawaban verbalnya, dan terutama Ia teliti dalam memilih diksi yang tepat. 


Sebagai pembimbing, saya tidak kaget dengan kepiawaiannya dalam beretorika. Ia memang istimewa dalam hal public speaking. Namanya Ambi Susanti Tualaka, siswi kelas XII IPA3 di SMAN Kualin. Ia menyukai bahasa Inggris,. Ia anggota tim debat bahasa Inggris yang mewakili sekolah, pada lomba debat antar pelajaran SMA di Soe April 2023 lalu. 

Bersama guru pembimbing, MN Aba Nuen

Ambi terlahir sebagai anak berkebutuhan khusus, dengan panjang kaki yang tak sama sempurna. Tapi soal daya juang, remaja kalem ini harus jadi panutan. Selama 3 tahun bersekolah, Ia menempuh sekitar 26 km bolak-balik dari rumahnya di desa Nunusunu,  ke sekolah yang ada di pusat Kecamatan Kualin. 


Ambi menelaah topik discourse analysis melalui teks lagu, dan Ia dengan lugas menjawab setiap pertanyaan dari pengujinya. Ia memiliki pemahaman yang  baik tentang konsep pesan moral dalam lirik lagu, dan mengaitkannya dalam konteks kehidupannya sehari-hari. Hal tersebut Ia lakukan dengan terlebih dahulu menginterpretasikan bait-bait lirik lagu, kemudian menyimpulkan pesan moralnya. Inilah kemampuan berpikir kritis, yang diharapkan tumbuh pada setiap murid.


Ambi sukses menulis kajiannya, karena lagu Daddy yang mengisahkan keluh kesah seorang anak yang ditinggal sosok sang ayah, mirip dengan pengalaman hidupnya. Ia berhasil menuangkan perasaannya melalui deskripsi hasil analisanya tentang isi dan pesan moral lagu tersebut. 


Saat didaulat berbicara mewakili 145 rekan siswa di hadapan kepala sekolah, dewan guru dan badan pengurus komite SMAN Kualin di akhir sesi ujian pada Selasa, 23 /4/2024, Ambi mengatakan "this is not the end, ini bukan akhir dari perjuangan ini. Tetapi pengalaman yang diperoleh melalui ujian karya tulis ini, adalah bekal untuk menghadapi tantangan di luar sana yang tentu lebih besar" 









3 Komentar

Posting Komentar