Hamparan lahan TJPS SMAN Kualin

Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), saya mendengar gaungnya menggema mengawali tampuk kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai gubernur NTT. 

Di Timor Tengah Selatan (TTS) beberapa tahun silam, TJPS bak magnet bagi para pegawai pemda yang memadati areal persawahan Bena di kecamatan Amanuban Selatan.

 

Saat itu, sepertinya setiap Organisasi Perangkat Daerah dikerahkan untuk mendukung implementasi program ini, dan Persawahan Bena di pilih sebagai lahan tanamnya. 


Sayang, penanaman dilakukan pada pertengahan tahun dengan debit air yang minim. Di Bena sekitar dua atau tiga tahun lalu, TJPS belum menunjukkan hasil menggembirakan.

 

Pada musim tanam tahun 2022, TJPS masuk SMA/SMK yang berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi. Di TTS, setiap SMA wajib memiliki lahan TJPS minimal satu hektar. 


Ini bukan perkara mudah, karena tidak setiap sekolah memiliki tanah yang luas. Sekolah-sekolah di Soe? Memang rumit, tapi sekelas SMAN 1 Soe pun punya lahan TJPS. Keren.


Di SMAN Kualin,  pada Oktober 2022, manajemen baru mulai menjajaki urusan peminjaman lahan dari warga seluas satu hektar. Tentu saja ini krusial, karena nyatanya pada Oktober itu hujan sudah mulai turun. 


Berpacu dengan waktu, kami akhirnya mendapatkan lahan pada awal November yang ternyata masih  berupa belukar. Banyak pohon  besar memenuhi lahan itu. Ini kerja berat,  semua warga sekolah turun lapangan, termasuk mengerahkan satu unit mesin sensor. 


Pekerjaan besar kedua adalah pagar keliling lahan. Ini wajib, karena warga lokal masih menganut sistem peternakan bebas lepas. 


Pada pertengahan November, lahan bersih, pagar keliling juga beres. Tepatnya tanggal 18, 19 November, kami melakukan penanaman. Support bibit sebanyak 40kg plus  pendampingan tenaga penyuluh kami dapat dari Dinas Pertanian. Mantap.

Umur tanaman 60 HST

Hari ini, 18 Januari 2023, umur jagung memasuki 60 hari setelah tanam. Tadi pagi, saat jam istirahat, saya sengaja jalan-jalan ke kebun. 

Hamparan tanaman jagung yang subur, berbunga mekar dan bulir-bulir muda menyembul kokoh seolah menyambut hangat. 

Dalam hati, saya menggumam ini baru TJPS. Kemarin pagi di pasar desa, saya tahu harga jagung pipil mencapai Rp.10 ribu/kg. Dengan luas lahan 1 hektar, estimasi produksi jagung yang bisa dihasilkan mencapai 3-4 ton. 


Jika hasilnya 4 ton, dikali dengan harga jagung saat ini, maka TJPS SMAN Kualin mampu meraup RP.40 juta. Dengan modal ini, bisa dipastikan sekolah mampu membeli beberapa bibit sapi sekaligus. 


Sampai di sini, saya pikir cara pemprov melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT melibatkan sekolah dalam program TJPS adalah pilihan cerdas. Kredit besar layak diberikan kepada Linus Lusi, M. Pd, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan provinsi NTT. 


Di lahan, murid-murid memiliki kesempatan membangun etos kerja, membiasakan mereka untuk terlibat dalam proses, sebelum mencicipi hasilnya. Artinya, program TJPS mengandung nilai pembelajaran yang kuat  bagi semua warga sekolah. 






Post a Comment