Gubernur VBL saat tiba di pintu gerbang SMK Negeri Kolbano (dokpri) 

Gubernur provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan kunjungan kerja di kabupaten TTS, Sabtu 15/4/2023 dengan titik kunjungan terpusat di SMK Negeri Kolbano, yang letaknya persis di pinggir laut Timor. 


Di hadapan para pejabat OPD lingkup provinsi NTT, pejabat pemkab TTS, direktur Bank NTT, para pengawas, kepala sekolah, guru-guru, peserta didik dan masyarakat Kolbano, gubernur menyerahkan beberapa bantuan anggaran. 


Pertama, bantuan beras penanganan bencana 5 ton di TTS, diserahkan oleh pejabat dari Dinas Sosial NTT. Kedua, bantuan air bersih untuk desa Nunleu senilai Rp. 2.7 miliar, diserahkan Kadis Cipta Karya provinsi NTT. 


Ketiga, dipandu oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd, anggaran pendidikan yang  bersumber dari DAU/DAK provinsi NTT tahun 2023 diserahkan kepada para kepala sekolah dari 45 SMA/SMK di TTS dengan nilai bantuan mencapai Rp.40,7 miliar. Dari 45 SMA/SMK, nilai bantuan tertinggi untuk SMK Negeri Polo sebesar Rp.8 miliar untuk proyek fisik bangunan, dan nilai terendah Rp. 130-an juta untuk peningkatan mutu bagi  sejumlah sekolah. 


Data anggaran pendidikan dalam lima tahun terakhir atau sejak 2019-2023 di kabupaten TTS, totalnya mencapai Rp.92 miliar. Alokasi anggaran pendidikan di TTS merupakan yang terbesar se-NTT. 


Selain itu, untuk menyiapkan kapasitas sumber daya manusia, pemprov NTT bekerjasama dengan pemerintah Jerman di bidang pendidikan vokasi, akan melibatkan ribuan siswa tamatan SMA/SMK untuk bekerja sambil belajar di Jerman. TTS mendapat kuota 600 siswa. Tahun pertama program ini akan dimulai dengan kursus bahasa Jerman bagi para peserta. Proses rekrutmen akan dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, dan ditargetkan selesai pada Juni tahun ini. 


Gubernur VBL dalam sambutannya, berpesan agar besarnya anggaran pendidikan di TTS dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu pointnya adalah soal estetika desain bangunan sekolah, yang mencerminkan nilai-nilai ilmu pengetahuan. Menurut VBL, pendidikan merupakan pintu masuk membangun peradaban manusia. 


VBL juga menekankan visi sekolah berbasis ekologi. Kepada para kepala sekolah, Ia meminta agar halaman sekolah ditanami pohon-pohon, mengingat NTT terkenal sebagai daerah yang tandus. 


Selain itu, kepada para kepala sekolah, VBL menyampaikan program pemeriksaan HB siswa setiap tiga bulan. Salah satu intervensinya adalah konsumsi Kelor (Moringa) di tingkat keluarga. Untuk itu, sekolah bisa menjadi pintu masuk dengan menanam Kelor minimal 1 Hektar. 











Post a Comment