MN Aba Nuen


Bulan Desember adalah saatnya melakukan kontemplasi, atas perjalanan menempuh 365 hari. Sebagai pendidik, perenungan itu berupa  flashback, proses membangkitkan kembali ingatan tentang bagaimana anda merencanakan, melaksanakan dan menilai pekerjaan selama setahun. 


Proses ini memungkinkan siapapun, untuk menata kembali rencana yang pincang, target yang meleset dan kerja yang tak maksimal, serta terutama hal-hal positif yang dicapai. Capaian positif akan membantu kita melihat masa depan dengan basis kebaikan-kebaikan masa lalu. Ini adalah cara untuk menatap tahun baru, dengan gairah berbeda. Gairah itu bergelora, tak lepas dari apa yang dikerjakan di masa lalu. Ingat, kerja-kerja masa lalu berperan besar menentukan nilai kebaruan anda di masa depan. 


Itulah mengapa, apa yang kami lakukan sepanjang tahun 2023 penting untuk dimasukkan pada Flashback ini. Januari 2023 di SMAN Kualin, kami awali dengan aksi yang disebut observasi pembelajaran rekan sejawat. Pola ini membuka ruang setiap guru, untuk mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan rekan guru lain. Proses observasi ditutup dengan saling menukar umpan balik antara guru yang mengajar dan observer. 


Kolektivitas guru-guru SMAN Kualin berlanjut di bulan Maret 2023, dengan tajuk bedah rapor pendidikan tahun 2022. Aksi ini merupakan kultur baru, merencanakan pengembangan sekolah berbasis data rapor pendidikan. Proses ini menghasilkan aneka program dan kegiatan sekolah, yang dirancang sebagai solusi setiap titik lemah kinerja sekolah dalam rapor pendidikan. Dengan pendekatan ini, bujet sekolah pada pos BOS dapat digunakan dengan efektif. 


Memasuki Juni-Agustus intensitas kegiatan meningkat. Kali ini, cakupannya lebih luas. Di Komunitas Guru Penggerak kabupaten Timor Tengah Selatan, tempat dimana saya dan 23 guru penggerak angkatan 4 terlibat sebagai fasilitator dalam training Implementasi Kurikulum Merdeka dengan sasaran representasi guru dari 456 SD di TTS. Aksi ini melibatkan ribuan guru dan kepala sekolah SD sebagai penerima manfaat. Saya merasakan sendiri, betapa antusiasme 300-an guru dari 69 SD di tiga kecamatan yang saya fasilitasi. 


Masih di bulan Juni, satu lagi kesempatan emas  datang menjemput. Ini saya anggap tantangan pribadi, dengan program guru penggerak sebagai batu loncatannya. Menjadi satu dari enam peserta lolos uji kompetensi perpindahan jabatan fungsional guru ke fungsional pengawas sekolah jenjang SMA/SMK kabupaten TTS adalah pengalaman mahal yang saya peroleh dengan gratis. Memang benar, program guru penggerak itu ibarat gate, anda bisa pergi ke mana-mana melalui gerbang itu. 


Kejutan lain datang pada bulan Oktober, saat tim guru pembimbing SMAN Kualin untuk Olimpiade Sains se-NTT, sukses mempersembahkan medali emas mata pelajaran Ekonomi. Bisa anda bayangkan, mengukir prestasi diantara sekolah-sekolah top di Kupang macam SMAK Geovani, SMAN 1 Kupang, itu seperti mission impossible


Prestasi siswa kami terus berlanjut di November, ketika dua murid bimbingan saya berjaya merebut juara 3, dalam lomba karya ilmiah remaja tingkat NTT di Flores Timur. Tentu saja ini spesial, karena saingan kami adalah sekolah-sekolah di Flores, termasuk nama besar beberapa Seminari terkenal. 


November juga meninggalkan kisah manis lainnya, saat naskah esai saya berhasil menjadi finalis Apresiasi GTK Penulis Esai Merdeka Belajar di Balai Guru Penggerak NTT. Naskah tersebut turut menghiasi buku antologi esai merdeka belajar, disamping satu naskah lain bertema literasi yang bukunya diterbitkan Perpustakaan Nasional. 


Periode Oktober-November juga ditandai dengan penguatan komitmen guru-guru SMAN Kualin, untuk mengakses Platform Merdeka Mengajar secara terjadwal setiap minggu. Komitmen ini menjadi cikal bakal lahirnya Komunitas Belajar SMAN Kualin. Semangat ini diiringi terus bertambahnya jumlah guru penggerak di SMAN Kualin. Hingga Desember 2023, SMAN Kualin memiliki dua guru penggerak, tiga CGP angkatan 9 yang sedang pendidikan dan empat kandidat yang sedang menunggu pengumuman angkatan 10 dan 11. 


Guru-guru di SMAN Kualin menutup tahun 2024 dengan transformasi dalam asesmen pembelajaran. Perubahan itu adalah migrasi model ujian semester ganjil dari paper base ke Computer Base Test (CBT). Ini adalah cara kami beradaptasi dengan perkembangan jaman, termasuk untuk mendukung kampanye digitalisasi sekolah oleh Kemendikbud. 


Potongan-potongan cerita di atas jika digabung,  akan memunculkan satu kekuatan besar yakni kerja gotong royong sebagai guru. Persepsi tentang guru masa kini, tak lagi merujuk pada pribadi guru secara individu, melainkan semangat kolaborasi dan berbagi untuk tumbuh bersama sebagian sebuah komunitas. Di komunitas itulah, dialog dan diskusi dibangun, merancang aksi untuk memberi dampak kepada peserta didik, maupun pengembangan diri sang guru. 








 



Post a Comment