Oleh
Eka N. Bani, S.Pd & Yudiana Nati, S.Pd
Guru SMAN Tobu-Kab. TTS


Dalam dunia pendidikan, pengembangan kompetensi diri sangat penting bagi seorang guru untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dirinya, untuk memberikan dampak positif pada pembelajaran dan  peserta didik. 


Finch dan Crunkilton (1979, dalam Mulyasa 2003:81) mengemukakan bahwa kompetensi sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan untuk menunjang keberhasilan. 


Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.


 Pengembangan kompetensi guru dilakukan, untuk menyesuaikan pembelajaran dengan  kebutuhan belajar peserta didik, serta menghadapi kodrat zaman yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sains. 


Penyelenggaraan pendidikan saat ini menghadapi tantangan yang multi kompleks. Tantangan itu antara lain: persepsi yang keliru terhadap kurikulum, terbatasnya akses pendidikan terutama bagi guru di daerah terpencil, waktu yang terbatas dan kesibukan mengajar yang dapat menghambat partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas, beberapa guru mungkin belum terbiasa dengan penggunaan teknologi atau memiliki keterbatasan akses, memahami karakteristik peserta didik yang berbeda dan membangun hubungan dengan mereka.


Ragam tantangan tersebut menuntut guru untuk bersikap adaptif, termasuk dalam memfasilitasi pembelajaran. Melihat pentingnya peran yang dimainkan guru maka, dalam menghadapi tantangan ini guru perlu memiliki strategi yang kuat untuk mengatasinya, misalnya  pertama guru harus memperdalam pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal dan pelatihan professional. 


Kedua, bergabung dengan kelompok atau komunitas belajar guru, untuk berbagai pengalaman dan pengetahuan. Ketiga guru juga harus memahami dan memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. 


 Keempat, guru perlu mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik agar dapat menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami oleh siswa.  Kelima, guru juga harus kreatif dalam mengembangkan materi pembelajaran agar lebih menarik dan relevan bagi siswa.


 Dengan kompetensi yang terus meningkat guru akan lebih efektif dalam membimbing peserta didik menuju kesuksesan.  Singkatnya, guru harus menggunakan strategi atau metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.


Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan cara, misalnya memunculkan inspirasi yang dapat mendorong guru untuk meningkatkan kompetensinya. Guru tidak harus belajar dari seorang profesor atau orang yang memiliki gelar akademik tinggi untuk mendapatkan inspirasi. Guru bisa aktif mengikuti berbagai pelatihan, webinar ataupun sering sharing dan berkolaborasi dengan rekan guru. 


Untuk menjadi pendidik yang berkompeten dan berkualitas seorang guru harus menguasai ilmu dasar pendidikan, mampu merancang pembelajaran yang  kreatif, nyaman dan menyenangkan, serta memahami karakteristik masing-masing peserta didik. Pasal 8 UU Nomor 14 tahun 2005 menyebutkan bahwa guru wajib memiliki empat kompetensi yaitu, pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. 


Kemahiran mengajar merupakan ciri utama profesi keguruan, dan secara langsung berpengaruh pada proses pembelajaran serta pencapaian tujuan. Mengajar bukan sekedar proses transfer ilmu semata, tetapi juga melibatkan pengalaman dan keteladanan. 


Adapun manfaat dari pentingnya pengembangan kompetensi guru antara lain, pertama memungkinkan guru untuk memiliki pemahaman lebih dalam tentang mata pelajaran yang diajarkan. Guru dapat mengembangkan keahlian dalam bidangnya sehingga dapat memberikan pengajaran yang bermutu dan menyenangkan bagi siswa.


 Kedua, upaya meningkatkan kapasitas diri juga mencerminkan semangat guru sebagai sosok pembelajar sepanjang hayat. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru tentu akan berdampak baik pada pelaksanaan kualitas pembelajaran.


Post a Comment