Oleh Chatarina D. F. Leoklaran, S.Pd.
Guru Fisika SMAN Kualin
Alumnus Prodi Pendidikan Fisika
FKIP Undana Kupang

Menulis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menuangkan gagasan, imajinasi dan perasaan yang dialami. Menjadi seorang penulis bukan hal yang mudah. Meskipun faktanya semua orang pernah menulis. 


Ketika mendengar kata menulis, saya berpikir bahwa saya adalah seorang penulis. Mengapa demikian? Karena setiap kejadian atau peristiwa yang saya alami, saya menuliskannya di sebuah buku. Menulis, menurut saya merupakan wahana untuk menumpahkan pikiran, perasaan dan pengalaman.   


Di SMA Negeri Kualin, saya mendapatkan pelajaran tentang menulis dari perspektif yang lain. Menjadi guru di masa kini, membutuhkan banyak ketrampilan, seperti mengajar, membimbing, mendidik, mengevaluasi, termasuk menulis. 


Bagi guru, menulis juga merupakan keterampilan yang sangat penting. Dengan menulis secara teratur, seorang guru dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mengasah keterampilan komunikasi, menjadi sumber inspirasi dan bahkan menunjang pengembangan karir. 


M.N Aba Nuen, S.Pd. adalah seorang penulis dan guru SMA Negeri Kualin. Beliau adalah sosok yang menginsipirasi kami guru-guru untuk berlatih menulis. Pada kegiatan Workshop Penulisan Karya Ilmiah dan Artikel yang dilakukan pada tanggal 28-30 Agustus 2024 di Kualin, Ia berbagi tentang pengalamannya menulis artikel opini bertema pendidikan di koran Pos Kupang, Victory News dan Timor Express.


Narasumber lain yang sangat mencerahkan yaitu Thomas Sogen, MBA. Pengalamannya menjadi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, wartawan dan penulis dipadukan untuk  memotivasi guru-guru peserta workshop. Satu ungkapan yang berulangkali Ia sebutkan adalah  ajakan untuk menulis, menulis dan menulis. 


Awalnya para peserta merasa bingung, misalnya tentang bagaimana memulai tulisan. Kebingungan tersebut terkait dengan pilihan kata dan kalimat pembuka tulisan serta bagaimana mengembangkan gagasan dalam alur bahasa tulis yang logis. Namun, paparan materi dan antusiasme peserta yang luar biasa, mampu mendorong peserta untuk menulis.


Pada sesi praktik menulis artikel, setiap guru memiliki strategi untuk menulis. Beragam cara dipakai untuk mendapatkan inspirasi tulisan. Ada guru yang menulis sambil berdiskusi bersama, ada juga yang menyendiri untuk menuangkan gagasan. Inilah menulis sebagai proses kreatif. Setiap orang punya cara sendiri untuk menghasilkan naskah tulisan. 


Menulis memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan baik, mempertahankan argumentasi, mengembangkan ide dan mengekspresikan perasaan. Dalam dunia pendidikan, menulis sangat penting, karena dapat membantu guru dan peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengungkapkan ide. 


Sebagai guru Fisika, ada banyak materi pembelajaran yang menuntut keterampilan berhitung siswa. Karenanya, kebiasaan membaca dan menulis sebelum masuk ke kelas adalah hal yang sangat penting bagi saya. Dengan cara itu, saya lebih memahami materi yang akan dipaparkan kepada peserta didik. 


Jika demikian, maka keterampilan menulis dapat meningkatkan kinerja guru dalam memfasilitasi pembelajaran yang berkualitas, meningkatkan interaksi dengan siswa, dan menjadi role model  bagi siswa dalam pengembangan keterampilan menulis.


Sebagai kesimpulan, menurut saya, menulis bukan untuk mendapatkan penghargaan ataupun dikenal banyak orang, tetapi menulis dapat membuat seseorang dikenang banyak orang ketika membaca tulisannya.


*Artikel ini merupakan output dari kemitraan labmenulis.com dengan SMAN Jualin melalui kegiatan workshop penulisan karya tulis ilmiah dan artikel pad Agustus 2024.




























Post a Comment