Oleh Yefta Liunima, S.Pd.
Guru SMK Negeri Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan


Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, serta mengolah informasi yang diterima dalam kehidupan sehari – hari. Keberhasilan seorang peserta didik dalam mengatasi berbagai persoalan pembelajaran yang dihadapinya, tidak terlepas dari kemampuan literasi yang baik. Oleh karena itu,  guru memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi peserta didik.


Salah satu jenis literasi yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah literasi digital. Literasi digital berkaitan dengan kemampuan untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi digital secara efektif, dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang relevan dengan pendidikan. Salah satu pihak yang memiliki peran utama dalam meningkatkan literasi digital peserta didik adalah guru.


Literasi digital tidak sekadar mencakup kemampuan peserta didik dalam menggunakan perangkat teknologi seperti komputer, laptop, tablet, ataupun smartphone. Lebih dari itu, berkaitan dengan  pemahaman yang baik, bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi digital. Karena di tengah perkembangan teknologi yang pesat, peserta didik mengakses berbagai macam informasi dari internet, baik yang bermanfaat maupun yang membahayakan. Karenanya,  penting bagi mereka untuk memiliki kemampuan dalam menyeleksi setiap informasi yang diperoleh.


Dalam konteks pembelajaran, seorang guru dituntut untuk memfasilitasi pembelajaran yang relevan dan menarik untuk peserta didik. Perangkat  pembelajaran guru, baiknya tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar, tetapi juga mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Contohnya dengan menggunakan aplikasi pembelajaran digital seperti Clasroom, Canva, Quoizizz, Kahoot, dan materi pembelajaran dalam bentuk video lainnya, sehingga memudahkan peserta didik memahami materi dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.


Guru, juga diharapkan memiliki peran dalam mengedukasi peserta didiknya tentang etika penggunaan teknologi digital, seperti menjaga privasi, menghindari perundungan melalui media online (cyberbullying), dan tidak menyebarkan informasi yang salah (hoaks). Selain itu, guru juga dapat mengajarkan pentingnya berpikir kritis dalam menilai setiap informasi yang ditemukan di internet.


Guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas ,harus terampil dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi digita,l sebagai sarana yang efektif untuk meningkatkan kolaborasi antar peserta didik. Guru dapat memfasilitasi penggunaan aplikasi atau platform yang memungkinkan peserta didik untuk menyelesaikan projek-projek pembelajaran.


Sebagai pendidik profesional, guru harus memberikan teladan dalam penggunaan teknologi. Guru yang terampil dan bijak dalam menggunakan perangkat digital, akan memberikan contoh yang baik bagi peserta didik. Misalnya, guru menggunakan teknologi dalam pengelolaan kelas, eksplorasi materi pembelajaran dan penugasan secara daring, atau berkomunikasi dengan peserta didik melalui berbagai platform digital.


Walaupun peran guru dalam meningkatkan literasi digital sangat penting, di sisi lain terdapat beberapa tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap perangkat dan koneksi internet yang memadai, terutama di daerah-daerah dengan infrastruktur teknologi yang belum berkembang. Selain itu, sebagian guru merasa kurang percaya diri atau kurang terampil dalam menggunakan teknologi, yang dapat menghambat upaya edukasi  literasi digital kepada peserta didik.


Beberapa  upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi  tantangan tersebut  yaitu pertama, satuan pendidikan  perlu  memberikan pelatihan penerapan teknologi bagi guru dalam pembelajaran,  dan menyediakan fasilitas  yang memadai. Kedua, guru juga perlu proaktif mengembangkan kompetensi secara mandiri melalui ragam  pelatihan secara daring maupu luring. Dengan begitu, guru akan lebih siap untuk menghadapi tantangan digital dan meningkatkan literasi digital peserta didik.

Post a Comment